MATERI SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI (EFI) SEPEDA MOTOR
(Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XII)
Pembaca yang budiman materi sistem bahan bakar ini sebenarnya kurang lebih ada 4 macam yang sering di gunakan yaitu Sistem Bahan Bakar Karburator, Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI), Sistem Bahan Bakar Gas Cair LPG, serta Sistem Bahan Bakar Injeksi Mesin Diesel atau Mobil. (Baca; Kumpulan Materi Otomotif di Blog Anak Sekolah)
APA ITU INJEKSI (EFI) ?
Pembaca yang budiman, sebenarnya Sistem Bahan Bakar Injeksi merupakan langkah inovasi
yang sedang dikembangkan dalam dunia otomotif di zaman modern sekarang ini, untamanya untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi
sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada
tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi
sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi
kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke
setiap saluran masuk (intake manifold).
Sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management.
Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat
meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi
yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang
ekonomis (irit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih
ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar
tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan,
serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.
A. Prinsip Kerja Sistem Bahan Bakar Injeksi (EFI)
Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan
sebagai suatu sistem yang menyalurkan
bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk
mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar
bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung
intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada
saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang
bakar sudah bercampur dengan bahan bakar.
Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar
yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran
yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan
suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang
bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai
dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.
B. Konstruksi Dasar Bahan Bakar Injeksi (EFI)
Secara umum, konstruksi sistem bahan bakar EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system), dan c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system).
Pembaca yang budiman kali ini penulis memberikan contoh skema rangkaian sistem EFI pada motor Yamaha GTS1000
- Fuel rail/delivery pipe (pipa pembagi)
- Pressure regulator (pengatur tekanan)
- Injector (nozel penyemprot bahan bakar)
- Air box (saringan udara)
- Air temperature sensor (sensor suhu udara)
- Throttle body butterfly (katup throttle)
- Fast idle system
- Throttle position sensor (sensor posisi throttle)
- Engine/coolant temperature sensor (sensor suhu air pendingin)
- Crankshaft position sensor (sensor posisi poros engkol)
- Camshaft position sensor (sensor posisi poros nok)
- Oxygen (lambda) sensor
- Catalytic converter
- Intake air pressure sensor (sensor tekanan udara masuk)
- ECU (Electronic control unit)
- Ignition coil (koil pengapian)
- Atmospheric pressure sensor (sensor tekanan udara atmosfir)
Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda
pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang
digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan
unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya
komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi
yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai
dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di diatas
memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem bahan bakar injeksi (EFI) pada
Yamaha GTS1000
C. Service Sistem EFI atau PGM-FI Sepeda Motor
Beberapa Hal Umum yang Perlu Diperhatikan Berkaitan dengan Service
Sistem EFI atau PGM-FI
Berikut beberpaa poin penting yang perlu diperhatikan pada saat melakukan service sepeda motor dengan sistem EFi atau PGM-FI.
- Pastikan untuk membuang tekanan bahan bakar sementara mesin dalam keadaan mati.
- Sebelum melepaskan fuel feed hose (slang penyaluran bahan bakar), buanglah tekanan dari sistem dengan melepaskan quick connector fitting (peralatan penyambungan dengan cepat) pada fuel pump (pompa bahan bakar)
- Jangan tutup throttle valve dengan mendadak dari posisi terbuka penuh ke tertutup penuh setelah throttle cable (kabelgas tangan) telah di lepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.
- Programmed fuel injection (PGM-FI) system dilengkapi dengan Self-Diagnostic System (sistem pendiagnosaan sendiri) yang telah diuraikan. Jika malfunction indicator (MIL) (lampu indikator kegagalan pemakaian) berkedip-kedip, ikuti Self- Diagnostic Procedures (prosedur pendiagnosaan sendiri) untuk memperbaiki persoalan.
- Sebuah sistem PGM – FI yang tidak bekerja dengan baik seringkali di sebabkan oleh hubungan yang buruk atau konektornya yang berkarat. Periksalah hubungan-hubungan ini sebelum melanjutkan.
D. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Bahan Bakar Tipe Injeksi (EFI)
Jadwal perawatan berkala sistem bahan bakar tipe injeksi (EFI)
sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya
sepeda mesin dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan
perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika
sepeda mesin dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat
(diforsir).
Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem
bahan bakar konvensional yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan
pemakaian yang hemat atas sepeda mesin yang bersangkutan. Pelaksanaan servis
dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggal dipilih mana
yang lebih dahulu dicapai.
Jadwal perawatan berkala (teratur) sistem bahan bakar tipe injeksi (EFI)
Adapun bagian Yang Diservis Tindakan setiap capaian jarak tempuh
- Saluran (slang) bahan bakar (bensin) Periksa saluran bahan bakar setelah menempuh jarak 4.000 km, 8.000 km, 12.000 dan seterusnya setiap 4.000 km
- Sistem penyaluran udara sekunder Periksa dan bersihkan saluran udara sekunder setelah menempuh jarak 12.000 km. Ganti setiap 3 tahun atau setelah menempuh jarak 24.000 km
- Putaran stasioner mesin Periksa, bersihkan, setel putaran stasioner/langsam setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km, 4.000 km, dan seterusnya setiap 2.000 km
- Cara kerja gas tangan Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan setelah menempuh jarak 4.000 km, 8.000 km, 12.000 km dan seterusnya setiap 4.000 km
- Saringan udara Periksa dan bersihkan saringan udara setelah menempuh jarak 2.000 km, 4.000 km dan seterusnya bersihkan setiap 2.000 km. Ganti setiap 12.000 km
E. Permasalahan Dan Solusi
Beberapa contoh permasalahan jika terjadi Mesin mati, sulit dihidupkan, putaran stasioner kasar serta terdapat kebocoran udara masuk.
- Periksa dan perbaiki Tekanan dalam sistem bahan bakar terlalu tinggi
- Periksa dan perbaiki Tekanan dalam sistem bahan bakar terlalu rendah
- Periksa dan perbaiki Saringan injektor (injektor filter) tersumbat
- Bersihkan dan ganti bila perlu
Penyetelan stasioner tidak tepat Periksa dan setel kembali Saluran udara stasioner tersumbat
- Bersihkan Bahan bakar tercemar/kualitas jelek
- Ganti Mesin tidak mau hidup Pompa bahan bakar tidak bekerja dengan baik
- Periksa dan ganti bila perlu Saringan injektor (injektor filter) tersumbat
- Periksa dan bersihkan Jarum injektor (injector needle) tertahan
- Periksa dan ganti bila perlu Bahan bakar tercemar/kualitas jelek
- Ganti Terdapat kebocoran udara masuk
- Periksa dan perbaiki Terjadi ledakan (misfiring) saat melakukan akselerasi
Sistem penyaluran bahan bakar
tidak bekerja dengan baik
- Periksa dan perbaiki Saringan injektor (injektor filter) tersumbat
- Periksa dan ganti bila perlu Sistem pengapian (ignition system) tidak bekerja dengan baik
- Periksa dan perbaiki
Uraian diatas merupakan poin-poin penting yang harus dipahami sebelum melakukan service sistem EFI atau PGM-FI sepeda motor.
Demikian Materi bahan Bakar Injeksi (EFI) Sepeda Motor semoga bermanfaat
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Sistem bahan bakar injeksi mengubah bahan bakar cair menjadi
gas (kabut) berdasarkan tekanan tinggi, kemudian disuplai ke ruang bakar.
Secara umum, tujuan digunakannya sistem bahan bakar injeksi adalah untuk
membantu mengurangi dampak pembakaran terhadap lingkungan, meningkatkan
efisiensi penggunaan bahan bakar, dan meningkatkan unjuk kerja sepeda motor.