BAB 3 BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Iman Kepada Kitab Allah
Berbicara masalah iman tidak terlepas dari
keyakinan atau orang menyebutnya kepercayaan terhadaap sesuatu yang diyakini,
dalam hal ini konteks nya berbicara masalah agama. Dimana seseorang memiliki
keyakinan terhadap agama atau tuhan sang pemilik alam semesta ini.
Menurut wikipedia Iman secara bahasa (bahasa
Arab: الإيمان)
secara etimologis berarti 'percaya'. Sedangkan Kata iman (إيمان)
secara etimologi diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) --
yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Baca Juga :
Sedangkan Menurut Ustadz Mashuri dalam ceramahnya kajian Kitab Ihya’ Ulumiddin, akhir pekan lalu (22/8) yang
mengatakan bahwa “Iman orang itu terbagi menjadi tiga. Pertama, iman orang awam.
Kedua, iman ahli kalam. Dan ketiga, iman orang arifin”. (Baca selengkapnyya nu.or.id)
Sementara makna beriman kepada kitab-kitab Allah SWT yakni kepercayaan yang pasti bahwasanya Allah SWT memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada para Rasulnya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya.
Kitab-kitab tersebut adalah adalah Kalamullah yang dengannya Allah SWT berbicara secara sesungguhnya sesuai yang pantas untuk diri-Nya. Dalam kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT mencakup tiga perkara :
- Beriman bahwa kitab-kitab itu benar-benar diturunkan dari Allah SWT.
- Beriman kepada apa yang telah Allah SWT namakan dari kitab-kitab-Nya, seperti Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, Taurat yang diturunkan kepada Musa AS dan Injil yang diturunkan kepada Isa AS.
- Mempercayai berita-berita yang bena dari kitab-kitab tersebut sebagaimana pembenaran kita terhadap berita-berita Al-Quran.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat An-Nisa : 136 yang berbunyi :
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-sejauhnya”.
Kedudukan dan Fungsi Kitab-Kitab Allah
1. Mempertebal keimanan kepada Allah swt. Karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang nampak maupun yang gaib.
2. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad saw. Karena dengan meyakini kitab-kitab Allah swt. Maka akan percaya terhadap kebenaran al-Quran dan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.
3. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, di samping berisi tentang perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk mendorong manusia mengembangkan dan memperluas wawasan sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab Allah maka umat Islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al-Quran dan hadits.
Pentingnya Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada
seluruh umat manusia. Di dalam al-Qur’ān disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-Nya, yaitu; Taurāt diturunkan kepada Nabi Musa as.,
Zabūr kepada Nabi Daud as., Inj³l kepada Nabi Isa as., dan al-Qur’ān kepada Nabi Muhammad saw.
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu...” (Q.S. al-Māidah/5: 48)
Kitab-kitab yang dimaksud pada ayat di atas adalah kitab yang berisi peraturan, ketentuan, perintah, dan larangan yang dijadikan pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab Allah Swt. tersebut diturunkan pada masa yang berlainan. Semua kitab tersebut berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran meng-esa-kan Allah (tauh³d). Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
Hikmah Beriman Kepada Kitab-kitab Allah
- Meningkatkan keimanan kepada Allah swt yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalahnya.
- Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci
- Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
- Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
- Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Contoh perilaku yang mencerminkan kesadaran Beriman pada kitab-kitab Allah
- Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan di atas segala kitab yang lain
- Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang meremehkannya
- Mau mempelajari dengan sungguh-sungguh petunjuk-petunjuk yang ada di dalamnya, baik dengan membaca sendiri maupun menghadiri majlis ta’lim
- Berusaha untuk mengamalkan petunjuk-petunjuknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
- Berusaha untuk menyebarluaskan petunjuk-petunjuknya kepada orang lain, baik di lingkungan keluarga sendiri maupun masyarakat
- Berusaha untuk memperbaiki bacaannya dengan mempelajari ilmu tajwid
- Tunduk kepada hukum yang ada di dalam kitab suci dalam menyelesaikan suatu permasalahan
Beriman kepada Al-Qur’an
Iman Kepada Kitab Suci Al-Qur'an adalah kita harus mempercayai akan kebenaran semua ayat-ayat yang ada dalam Kitab Suci Al-Qur'an tanpa ada keraguan terhadap kandungan ayat tersebut, meskipun hanya satu ayat.
Maka dari itu apabila kita masih ragu terhadap kandungan ayat-ayat Al-Qur'an meskipun hanya satu ayat saja, maka dipastikan iman kita belum sempurna atau masih di katakan belum sah. Kalau iman kita belum sah betul maka, secara otomatis segala amaliah kita baik itu duniawi maupun ukhrawi akan sia-sia belaka.
Fenomena yang terjadi sekarang adalah, terkadang ada tutur kata dari kita yang mencerminkan adanya keraguan terhadapa Ayat Suci Al-Qur'an baik itu secara sadar ataupun secara tidak sadar. dan fenomena ini sudah sangat sering terjadi. 2 masalah yang sering terjadi dengan ucapan kita yang secara tidak sadar merupakan suatu cerminan ada rasa ragu-ragu dalam iman kita terhadap Ayat Al-Qur'an.
Al-Quran merupakan kitab suci wahyu Allah yang diturunkan paling akhir, sekaligus sebagai penutup wahyu. Karena itu, Al-Quran adalah kitab suci yang paling sempurna. Di antara fungsi Al-Quran yang paling penting adalah sebagai berikut:
Sebagai nasikh
yaitu bahwa semua kitab suci terdahulu dinyatakan tidak berlaku setelah turunnya Al-Quran. Satu-satunya kitab suci yang wajib diimani dan diikuti serta dilaksanakan petunjuk-petunjuknya adalah Al-Quran.
Sebagai muhaimin
artinya Al-Quran yang menjadi korektor terhadap perubahan-perubahan (pemalsuan dan pengubahan) yang terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Dengan demikian, hanya Al-Quranlah yang layak dijadikan pedoman hidup.
Sebagai mushaddiq
artinya Al-Quran menguatkan kebenaran-kebenaran yang masih terdapat pada kitab-kitab sebelumnya.
Beberapa keistimewaan Al-Quran adalah sebagai berikut:
1. Berlaku bagi seluruh umat manusia
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al-Furqan, 25: 1).
2. Ajaran-ajarannya mencakup seluruh aspek kehidupan (asy-syumul)
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan”. (QS. Al-An’am, 6 : 38).
3. Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah dari segala perubahan atau pemalsuan.
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS. Al-Hijr, 15: 9).
4. Mudah dipahami, dihafal dan diamalkan
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar, 54 :17).
5. Sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.
Sebagai seorang muslim, maka perwujudan keimanannya kepada kitab-kitab Allah, harus ditunjukkan dalam bentuk hidupnya berpegang teguh pada wahyu Allah tersebut. Sebab di dalamnya, terdapat petunjuk-petunjuk hidup tentang kebenaran, keadilan, hidup bermasyarakat, berkeluarga, etika bergaul, berpolitik, berdagang, mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagainya. Orang yang hidup tidak berpedoman kepada kitab suci Allah SWT niscaya hidupnya akan tersesat.
Inilah sedikit penjelasan materi tentang Beriman Kepada Kitab Kitab Allah SWT semoga bermanfaat.
KESIMPULAN :
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kita sebagai seorang muslim yang bertaqwa percaya dan menyakini kitab-kitab Allah yang di turunkan kepada para nabi dan rasulnya.
maka dari itu sepatutnya menjadikan kitab suci Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup, agar kita selamat di dunia maupun di akhirat.