MATERI KHOTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH - BLOG PELAJAR NUSANTARA -->

    Social Items

imam-pendidikan.blogspot.com
MATERI KELAS XI 

BAB 7 KHOTBAH, TABLIGH dan DAKWAH


Baca Juga :

Seorang muslim memiliki kewajiban untuk Saling Menasehati dan Berbuat Ihsan serta diperintahkan meiliki jiwa Kompetisi Dalam Kebaikan juga melaksanakan dakwah Islam sesuai dengan kadar kemampuannya. tentunya dengan cara-cara yang sudah di tentukan sesuai ajaran islam, Allah Swt. memberi predikat kepada kita sebagai khairu ummah (sebaik-baiknya umat). Predikat ini akan sesuai jika kita selalu berusaha di barisan depan orang-orang yang gemar berdakwah.


Maka dari itu Insyallah penulis dan pembaca yang budiman, kita semua adalah seorang muslim yang menganggap bahwa Pentingya Kerja Keras (Etos Kerja) dalam berdakwah untuk menyampaikan informasi kebaikan. mari kita bersama- sama menyampaikan informasi kebaikan walaupun hanya sebiji zarah.


Banyak dalil atau ayat dan hadis yang menyebutkan kewajiban dakwah bagi setiap muslim. salah satunya dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah saw. bersabda: Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr. dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR. Bukhari)

Materi KOTBAH, TABLIGH dan DAKWAH di sini akan penulis paparkan lengkapnya di bawah ini.


A. KHOTBAH

Khotbah berasal dari kata "khataba, yakhtubu, khutbatan" yang berarti ceramah atau pidato. Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat keagamaan yang disampaikan kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun. Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Orang yang menyampaikan khotbah disebut dengan khotib. 

 

Khutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam sehingga sepantasnya seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Seorang khathib harus memahami aqidah yang sah (benar) sehingga dia tidak sesat dan menyesatkan orang lain. Seorang khatib seharusnya memahami fiqh sehingga mampu membimbing manusia dengan cahaya syariat menuju jalan yang lurus.


Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa khutbah masuk pada aktivitas ibadah. Maka, khutbah tidak mungkin bisa ditinggalkan karena akan membatalkan rangkaian aktivitas ibadah. Contoh, apabila ṡalat Jumat tidak ada khutbahnya, ṡalat Jumat tidak sah. Apabila wukuf di Arafah tidak ada khutbahnya, wukufnya tidak sah.


Syarat Khotbah

Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan khotbah jum'at. Adapun syarat dua khotbah yaitu : 

  • Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur. 
  • Khotib hendaknya berdiri jika mampu. 
  • Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua. 
  • Suara khotib harus dapat didengar jamaah. 
  • Khotib harus suci dari hadats dan najis. 
  • Khotib harus menutup aurotnya. 
  • Tertib. 


Rukun Khotbah

Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan khotbah jum'at. Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai berikut : 

  • Membaca puji-pujian (hamdalah). 
  • Membaca syahadatain. 
  • Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. 
  • Berwasiat tentang taqwa. 
  • Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khotbah. 
  • Mendoakan kaum muslimin pada khotbah kedua. 


Sunat Khotbah

Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at. Adapun sunat khotbah adalah : 

  1. Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi. 
  2. Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak terlalu panjang. 
  3. Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah. 
  4. Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah. 
  5. Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam. 
  6. Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah. 
  7. Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan wasiat taqwa’.
  8. Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. 


Rasulullah saw Praktik Berkhotbah Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah. 

Kemudian perhatikan urutan-urutan sebagai berikut : 

a. Khotbah pertama. 

- Khotib berdiri memberi salam. 

- Khotib duduk mendengar adzan. 

- Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah 

- Membaca dua kalimat syahadat 

- Membaca sholawat Nabi saw 

- Memberi wasiat tentang taqwa 

- Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat Al-Qur'an. 

- Penutup khotbah pertama 


b. Khotbah kedua. 

- Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian berdiri lagi lalu membaca hamdalah, syahadatain, shalawat kepada Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum muslimin. 

- Kemudian di tutup dengan bacaan 


Fungsi Khotbah

Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan amal sholeh, memperbaiki akhlaq, dorongan menuntut ilmu, mempererat ukhuwah islamiyah dan lain-lainnya. 

imam-pendidikan.blogspot.com


B. TABLIGH 

Tabligh berasal dari kata "ballagha, yuballighu tablighon" yang berarti menyampaikan. Menurut istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu .


Pentingnya Tabligh bagi seorang muslim, siapa pun yang melihat kemungkaran terjadi di depan matanya, dan ia mampu menghentikannya, ia wajib menghentikannya. Seseorang tidak mesti menjadi ulama terlebih dulu. Karena siapa pun yang mengerti suatu permasalahan agama, ia mesti menyampaikannya kepada yang lain, siapa pun mereka. Sebagaimana hadis Rasulullah saw. 

Yang artinya : "Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw.bersabda: barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya. apabila tidak mampu maka dengan hatinya (tidak mengikuti kemungkaran tersebut), dan itu selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)


Salah satu sifat wajib bagi rasul adalah tabligh, yakni menyampaikan wahyu dari Allah Swt. kepada umatnya. Semasa Nabi Muhammad saw. masih hidup, seluruh waktunya dihabiskan untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. Setelah Rasulullah saw. wafat, kebiasaan ini dilanjutkan oleh para sahabatnya, para tabi’in (pengikutnya sahabat), dan tabi’it-tabi’in (pengikut pengikutnya sahabat). Setelah mereka semuanya tiada, siapakah yang akan meneruskan kebiasaan menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang sesudahnya? Kita sebagai siswa muslim punya tanggung jawab untuk meneruskan kebiasaan bertabligh tersebut. 


Banyak yang menyangka bahwa tugas tabligh hanyalah tugas alim ulama saja. Hal itu tidak benar. Setiap orang yang mengetahui kemungkaran yang terjadi di hadapannya, ia wajib mencegahnya atau menghentikannya, baik dengan tangannya (kekuasaanya), mulutnya (nasihat), atau dengan hatinya (bahwa ia tidak ikut dalam kemungkaran tersebut). 


C. DAKWAH 

Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja "da’aa yad’uu" yang berarti seruan, panggilan, ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan ajaran aqidah (keyakinan), syari’ah (hukum) dan akhlak Islam. 


Salah satu kewajiban umat Islam adalah berdakwah. Sebagian ulama ada yang menyebut berdakwah itu hukumnya farḍu kifayah (kewajiban kolektif), sebagian lainnya menyatakan farḍu ain. Meski begitu, Rasulullah saw. tetap selalu mengajarkan agar seorang muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-cara yang baik. Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat dan mendapat riḍa dari Allah Swt. Nabi Muhammad saw. mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.


Allah swt berfirman Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Āli ‘Imrān/3: 104)


Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut. 

a. Syarat Menjadi Seorang Da’i 

  1. Islam, 
  2. Balligh, 
  3. Berakal, 
  4. Mendalami ajaran Islam. 

b. Etika Dalam Berdakwah: 

  1. Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas dan sikap yang bijaksana.
  2. Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran).
  3. Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah).
  4. Dakwah dilakukan dengan mujādalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang lain.


Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara : 

  1. Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. 
  2. Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik maksudnya dengan menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan kesempatan kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri. 
  3. Mujadalah (diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan informasi. Cara ini biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan kritis.

Demikian Materi Khotbah, Tabligh dan Dakwah semoga bermanfaat.


KESIMPULAN :
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Makna khutbah, tabligh, dan dakwah hampir sama, yaitu menyampaikan pesan kepada orang lain. Namun ketiga nya memang memiliki perbedaan jika di lihat dari cara pelaksanaanya, fungsi serta ketentuanya. 

Intinya adalah kita sebagai seorang muslim memiliki kewajiban mencegah perbuatan perbuatan yang menjurus kepada jurang neraka, sesuai dengan firman Allah dalam Qs. Ali Imran yang Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

 

MATERI KHOTBAH, TABLIGH DAN DAKWAH

imam-pendidikan.blogspot.com
MATERI KELAS XI 

BAB 7 KHOTBAH, TABLIGH dan DAKWAH


Baca Juga :

Seorang muslim memiliki kewajiban untuk Saling Menasehati dan Berbuat Ihsan serta diperintahkan meiliki jiwa Kompetisi Dalam Kebaikan juga melaksanakan dakwah Islam sesuai dengan kadar kemampuannya. tentunya dengan cara-cara yang sudah di tentukan sesuai ajaran islam, Allah Swt. memberi predikat kepada kita sebagai khairu ummah (sebaik-baiknya umat). Predikat ini akan sesuai jika kita selalu berusaha di barisan depan orang-orang yang gemar berdakwah.


Maka dari itu Insyallah penulis dan pembaca yang budiman, kita semua adalah seorang muslim yang menganggap bahwa Pentingya Kerja Keras (Etos Kerja) dalam berdakwah untuk menyampaikan informasi kebaikan. mari kita bersama- sama menyampaikan informasi kebaikan walaupun hanya sebiji zarah.


Banyak dalil atau ayat dan hadis yang menyebutkan kewajiban dakwah bagi setiap muslim. salah satunya dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah saw. bersabda: Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr. dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR. Bukhari)

Materi KOTBAH, TABLIGH dan DAKWAH di sini akan penulis paparkan lengkapnya di bawah ini.


A. KHOTBAH

Khotbah berasal dari kata "khataba, yakhtubu, khutbatan" yang berarti ceramah atau pidato. Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat keagamaan yang disampaikan kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun. Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Orang yang menyampaikan khotbah disebut dengan khotib. 

 

Khutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam sehingga sepantasnya seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Seorang khathib harus memahami aqidah yang sah (benar) sehingga dia tidak sesat dan menyesatkan orang lain. Seorang khatib seharusnya memahami fiqh sehingga mampu membimbing manusia dengan cahaya syariat menuju jalan yang lurus.


Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa khutbah masuk pada aktivitas ibadah. Maka, khutbah tidak mungkin bisa ditinggalkan karena akan membatalkan rangkaian aktivitas ibadah. Contoh, apabila ṡalat Jumat tidak ada khutbahnya, ṡalat Jumat tidak sah. Apabila wukuf di Arafah tidak ada khutbahnya, wukufnya tidak sah.


Syarat Khotbah

Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan khotbah jum'at. Adapun syarat dua khotbah yaitu : 

  • Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur. 
  • Khotib hendaknya berdiri jika mampu. 
  • Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua. 
  • Suara khotib harus dapat didengar jamaah. 
  • Khotib harus suci dari hadats dan najis. 
  • Khotib harus menutup aurotnya. 
  • Tertib. 


Rukun Khotbah

Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan khotbah jum'at. Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai berikut : 

  • Membaca puji-pujian (hamdalah). 
  • Membaca syahadatain. 
  • Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. 
  • Berwasiat tentang taqwa. 
  • Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khotbah. 
  • Mendoakan kaum muslimin pada khotbah kedua. 


Sunat Khotbah

Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at. Adapun sunat khotbah adalah : 

  1. Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi. 
  2. Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak terlalu panjang. 
  3. Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah. 
  4. Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah. 
  5. Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam. 
  6. Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah. 
  7. Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan wasiat taqwa’.
  8. Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. 


Rasulullah saw Praktik Berkhotbah Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah. 

Kemudian perhatikan urutan-urutan sebagai berikut : 

a. Khotbah pertama. 

- Khotib berdiri memberi salam. 

- Khotib duduk mendengar adzan. 

- Khotib berdiri kemudian membaca hamdalah 

- Membaca dua kalimat syahadat 

- Membaca sholawat Nabi saw 

- Memberi wasiat tentang taqwa 

- Pada waktu memberi wasiat hendaklah dengan mengutip ayat Al-Qur'an. 

- Penutup khotbah pertama 


b. Khotbah kedua. 

- Setelah selesai khotbah pertama, khotib duduk sebentar, kemudian berdiri lagi lalu membaca hamdalah, syahadatain, shalawat kepada Nabi Muhammad saw, wasiat taqwa lalu mendoakan kaum muslimin. 

- Kemudian di tutup dengan bacaan 


Fungsi Khotbah

Fungsi khotbah jum'at antara lain: Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan amal sholeh, memperbaiki akhlaq, dorongan menuntut ilmu, mempererat ukhuwah islamiyah dan lain-lainnya. 

imam-pendidikan.blogspot.com


B. TABLIGH 

Tabligh berasal dari kata "ballagha, yuballighu tablighon" yang berarti menyampaikan. Menurut istilah tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah. Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu .


Pentingnya Tabligh bagi seorang muslim, siapa pun yang melihat kemungkaran terjadi di depan matanya, dan ia mampu menghentikannya, ia wajib menghentikannya. Seseorang tidak mesti menjadi ulama terlebih dulu. Karena siapa pun yang mengerti suatu permasalahan agama, ia mesti menyampaikannya kepada yang lain, siapa pun mereka. Sebagaimana hadis Rasulullah saw. 

Yang artinya : "Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw.bersabda: barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya. apabila tidak mampu maka dengan hatinya (tidak mengikuti kemungkaran tersebut), dan itu selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)


Salah satu sifat wajib bagi rasul adalah tabligh, yakni menyampaikan wahyu dari Allah Swt. kepada umatnya. Semasa Nabi Muhammad saw. masih hidup, seluruh waktunya dihabiskan untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. Setelah Rasulullah saw. wafat, kebiasaan ini dilanjutkan oleh para sahabatnya, para tabi’in (pengikutnya sahabat), dan tabi’it-tabi’in (pengikut pengikutnya sahabat). Setelah mereka semuanya tiada, siapakah yang akan meneruskan kebiasaan menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang sesudahnya? Kita sebagai siswa muslim punya tanggung jawab untuk meneruskan kebiasaan bertabligh tersebut. 


Banyak yang menyangka bahwa tugas tabligh hanyalah tugas alim ulama saja. Hal itu tidak benar. Setiap orang yang mengetahui kemungkaran yang terjadi di hadapannya, ia wajib mencegahnya atau menghentikannya, baik dengan tangannya (kekuasaanya), mulutnya (nasihat), atau dengan hatinya (bahwa ia tidak ikut dalam kemungkaran tersebut). 


C. DAKWAH 

Kata da’wah merupakan masdar (kata dasar) dari kata kerja "da’aa yad’uu" yang berarti seruan, panggilan, ajakan. Menurut istilah dakwah ialah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang atau kelompok orang untuk beriman kepada Allah swt, sesuai dengan ajaran aqidah (keyakinan), syari’ah (hukum) dan akhlak Islam. 


Salah satu kewajiban umat Islam adalah berdakwah. Sebagian ulama ada yang menyebut berdakwah itu hukumnya farḍu kifayah (kewajiban kolektif), sebagian lainnya menyatakan farḍu ain. Meski begitu, Rasulullah saw. tetap selalu mengajarkan agar seorang muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-cara yang baik. Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat dan mendapat riḍa dari Allah Swt. Nabi Muhammad saw. mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.


Allah swt berfirman Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Āli ‘Imrān/3: 104)


Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut. 

a. Syarat Menjadi Seorang Da’i 

  1. Islam, 
  2. Balligh, 
  3. Berakal, 
  4. Mendalami ajaran Islam. 

b. Etika Dalam Berdakwah: 

  1. Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas dan sikap yang bijaksana.
  2. Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran).
  3. Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah).
  4. Dakwah dilakukan dengan mujādalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang lain.


Adapun metode berdakwah menurut Q.S. An-Nahl : 125 adalah dengan cara : 

  1. Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. 
  2. Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik maksudnya dengan menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan kesempatan kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri. 
  3. Mujadalah (diskusi) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan informasi. Cara ini biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan kritis.

Demikian Materi Khotbah, Tabligh dan Dakwah semoga bermanfaat.


KESIMPULAN :
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Makna khutbah, tabligh, dan dakwah hampir sama, yaitu menyampaikan pesan kepada orang lain. Namun ketiga nya memang memiliki perbedaan jika di lihat dari cara pelaksanaanya, fungsi serta ketentuanya. 

Intinya adalah kita sebagai seorang muslim memiliki kewajiban mencegah perbuatan perbuatan yang menjurus kepada jurang neraka, sesuai dengan firman Allah dalam Qs. Ali Imran yang Artinya: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

 

Load Comments

Subscribe Our Newsletter

Notifications

Disqus Logo