Syaikh Abdul Qadir lahir pada hari Rabu tanggal 1 Ramadan di 470 H, 1077 M.di kota Na'if, Gilan-e Gharb, Gilan, yang terletak di selatan Laut Kaspia yang sekarang menjadi Provinsi Mazandaran di Iran. Ada dua riwayat sehubungan dengan tanggal kelahiran al-Ghauts al_A'zham Syekh Abdul Qodir al-Jilani Amoli. Riwayat pertama yaitu bahwa ia lahir pada 1 Ramadhan 470 H. Riwayat kedua menyatakan Ia lahir pada 2 Ramadhan 470 H. Tampaknya riwayat kedua lebih dipercaya oleh ulama. (sumber : id.wikipedia.org)
Suatu ketika Syaikh Abdul Ghadir al Jiylani diberi pesan oleh Ibunya ketika beliau hendak pergi keBaghdad untuk mencari Ilmu.…
"anak ku.. Sebelum wafat, ayah mu berpesan agar kau menghabiskan hidupmu untuk belajar Ilmu Agama. Ayahmu menitipkan uang untuk kebutuhanmu belajar." Ibu Abdul Ghadir pun memasukkan uang yg dititipkan almarhum ayahnya ke dalam saku kecil Abdul Ghadir.
"Dan anak ku.. Aku berpesan kepadamu, jangan sekali kali kamu berdusta." Abdul Ghadir kecil dititipkan Ibunya kpd khafilah dagang yg ke Baghdad, kemudian pergi meninggalkan Jiylan.…
Di tengah perjalanan, khafilah dagang itu dirampok. Semua harta mereka jarah.
salah seorang perompak itu melihat seorang anak kecil di situ, dan kemudian ia memanggil ketua perompak.
Ketua perompak berkata kpd Abdul Ghadir kecil :
"Hei anak kecil! Apa kau punya harta?"
"Ya, aku punya." Abdul Ghadir menjawab.
"Brp harta yang kau punya?" kata perompak.
"Aku punya sekian." Abdul Ghadir kecil menyebutkan jumlahnya.
"Kau simpan dimana hartamu!?"
"Di saku ku." kata Abdul Ghadir dengan polosnya.
Ketua perompak itu tertawa, kemudian bertanya :
"Hei! Tidak tahu kah kau siapa aku ini? Aku ini adalah perompak!"
Abdul Ghadir kecil menjawab "Ya aku tau siapa kamu, kamu yg akan mengambil harta ku."
"Kenapa kamu memberi tahu hartanya, sedangkan kamu tau bahwa hartamu akan ku ambil?"
"Aku berjanji kepada Ibu ku untuk tidak pernah berdusta, krn itu aku menjawab ketika ditanya."
"Ibu kan tidak ada disini, dia tidak akan tahu."
"Iya Ibu ku tak tahu, tapi Allah menyaksikan ketika aku berjanji kepada Ibu ku. Maka dimanapun aku berada aku tidak akan berdusta."
Lalu ketua perompak itu tertegun sejenak.. Kemudian berteriak kpd semua kawanannya :
"Hei kalian! Anak ini melaksanakan janji kepada Ibunya untuk tidak berdusta sedangkan Ibunya tidak melihatnya. Kita bertahun tahun menjadi perompak tanpa takut bahwa Allah menyaksikan kita.…
Kembalikan semua harta mereka!"
Semua perompak itu bertaubat..
Lalu ketua perompak itu bertanya "Hendak kemana kau pergi, hai anak kecil?"
"Aku ingin pergi ke Baghdad mencari Ilmu Agama." kata Abdul Ghadir kecil.
"Maka aku ikut dengan mu." kata ketua perompak.…
Semoga renungan ini bermanfaat buat kita semua, terutama dalam memotivasi diri serta meningkatkan keimanan kita kepada Allah swt., juga mendapat pelajaran yang sangat berharga untuk diri kita umumnya untuk pembaca yaang budiman.
KESIMPULAN :
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian
itu lebih baik bagi mereka".
Lihatlah betapa mulianya sifat jujur. Selain dalil ayat Al Quran,
banyak juga hadist tentang kejujuran dan kebohongan yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW. Dimana dijelaskan bahwa bersikap jujur, adil dan menegakkan
kebenaran akan membawa kita ke surga, sebaliknya berbohong dan menipu baik
perkataan dan perbuatan akan memasukkan kita ke neraka.